M adalah 1.000 (seribu) jika digunakan dalam hubungan dengan satuan SCF atau BTU.
MM adalah 1.000.000 (satu juta) jika
digunakan dalam hubungan dengan satuan SCF atau BTU.
STANDARD
CUBIC FOOT atau SCF
adalah sejumlah gas yang diperlukan untuk mengisi ruangan 1 (satu) kaki kubik,
dengan tekanan sebesar 14,7 psi (empatbelas dan tujuh per sepuluh pound per
square inch) dan pada temperatur 60 F (enampuluh derajat Fahrenheit) dalam
kondisi kering.
Pengukuran
yang berhubungan adalah MMSCMD
singkatan dari Million Standard Cubic Meters per Day (of gas).
1 kcl
|
=
|
3,969 Btu
|
1 Btu
|
=
|
2,930 × 10-4 kWh
|
1 kcl
|
=
|
1,163 × 10-3 kWh
|
1 Joule
|
=
|
1 Newton-meter
|
=
|
107 eng
|
|
=
|
4186 kcal
|
|
=
|
1 Watt detik
|
|
1 kgm
|
=
|
2,343 × 10-3 kcal
|
1 Daya kuda
|
=
|
75 kg m/detik
|
=
|
0,736 kW
|
|
1 Horse power
|
=
|
550 foot-pounds/detik
|
=
|
0,746 kW
|
|
1 pound (lb)
|
=
|
0,4536 kg
|
1 inci
|
=
|
2,54 cm
|
1 foot
|
=
|
12 inci
|
=
|
0,3048 meter
|
|
1 gallon
|
=
|
3,785 liter
|
1 barrel
|
=
|
158,98 liter
|
1 pound per square inch (psi)
|
=
|
14,22 kg/cm2
|
oC
|
=
|
5/9 (oF – 32)
|
1 Standard cubic foot (SCF) gas
diukur pada 60oF dan tekanan 30 inci air raksa (Hg)
|
||
1 MMSCF
|
=
|
106 SCF
|
Sering kita dengar atau baca bahwa
angka ekspor untuk LNG sebesar 270.919.700 MMBTU, bagi kita yang
orang awam akan industri tersebut akan merasa bingung, apa arti tersebut.
Dalam industri gas alam untuk ukuran satuan yang digunakan adalah MMCF dan MMBTU.
Lewat tulisan kecil ini, semoga bisa
menambah pemahaman kita akan makna dari huruf dan angka tersebut.
Kita mulai dari huruf M, huruf
ini dari lambang bilangan Romawi yang artinya adalah 1000, berarti MM
disini adalah 1000x1000 = 1.000.000.
BTU = British Thermal Unit, adalah satuan energi atau
panas. Konversi ke satuan energi lainnya, LNG memang dihitung berdasarkan nilai
panas atau energi-nya, hal tersebut dituliskan dengan satuan BTU diatas.
Kapasitas pengolahan crude oil atau
Minyak Mentah umumnya juga menggunakan satuan-satuan tersebut, suatu contoh,
kapasitas pengolahan Kilang Refinery Balongan 187 MBSD, itu adalah 187
Ribu Barrel Stream Day.
Dalam Industri Minyak Bumi memang menggunakan satuan-satuan yang beda dan tidak biasa dipergunakan dalam industri lain.
Huruf "M" dalam
Industri Perminyakan Internasional tidak berarti Million atau Mega,
tapi "M" disini adalah bahasa Romawi yang mempunyai arti Seribu
(thousand).
Jadi, dalam industri Minyak dan Gas
Bumi untuk menyatakan Satu Juta (1.000.000) ditulis dengan huruf "MM".
Sedangkan untuk menyatakan Milyar
dengan "MMM" atau bisa juga dengan huruf "B"
(Billion).
Jadi di dalam Industri Minyak dan Gas Bumi arti dari :
MBTU = Seribu
British Thermal Unit.
MMBTU= Juta British
Thermal Unit.
BBTU = Milyar
British Thermal Unit.
I. Pendahuluan
1.1 Angka Bilangan dan Angka Satuan
Angka
bilangan adalah besaran nilai sesuatu yang hanya ditunjukkan oleh suatu angka
tanpa satuan dibelakangnya. Contohnya 2, 13, 70, 13500, dan sebagainya. Nilai
tersebut tidak menggambarkan fisik sesuatu, hanya sekadar alat menghitung
(“numerical value”) dalam ilmu hitung (Arithmatika), Aljabar ataupun
Matematika.
Angka satuan adalah besaran nilai sesuatu yang sekaligus menunjukkan jenis fisik dari sesuatu. Misalnya 7 buah, 18 lembar, 25 liter, 100 watt dan sebagainya. Satuan buah, lembar, helai dan sejenisnya tidak dapat dibuatkan standar secara internasional oleh karena penyebutannya tergantung jenis barang yang dapat berbeda. Misalnya 7 buah meja, 5 buah jambu, 18 lembar kain, 18 lembar rambut . Lain halnya dengan liter, watt, meter dan sejenisnya, secara umum satuan-satuan tersebut sama dimana saja. Satuan-satuan jenis terakhir inilah yang akan dijelaskan dalam uraian-uraian selanjutnya.
1.2. Satuan Skalar dan Vektor
Angka satuan adalah besaran nilai sesuatu yang sekaligus menunjukkan jenis fisik dari sesuatu. Misalnya 7 buah, 18 lembar, 25 liter, 100 watt dan sebagainya. Satuan buah, lembar, helai dan sejenisnya tidak dapat dibuatkan standar secara internasional oleh karena penyebutannya tergantung jenis barang yang dapat berbeda. Misalnya 7 buah meja, 5 buah jambu, 18 lembar kain, 18 lembar rambut . Lain halnya dengan liter, watt, meter dan sejenisnya, secara umum satuan-satuan tersebut sama dimana saja. Satuan-satuan jenis terakhir inilah yang akan dijelaskan dalam uraian-uraian selanjutnya.
1.2. Satuan Skalar dan Vektor
Angka
satuan skalar adalah angka satuan yang tidak menunjukkan arah misalnya satuan
panjang (meter, kilometer, mil, dan sejenisnya), satuan luas (meter persegi,
hektar dan sejenisnya), satuan waktu (detik, jam, hari dansejenisnya), satuan
massa dan lain-lain.
Angka
satuan vektor adalah angka satuan yang selalu menuju suatu arah, misalnya
satuan gaya (newton, dyne, kilogramgaya dan sejenisnya), satuan kecepatan
(meter per detik, kilometer per jam dan sejenisnya) dan sebagainya. Tanpa
ditentukan arahnya misalnya keatas kebawah kesamping kedepan ke utara ke timur
kekanan kekiri dan sebagainya maka satuan-satuan tersebut tidak bermakna
kwalitatif.
Walaupun pembahasan vektor dan skalar tidak dibicarakan lebih luas namun disini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan satuan, baik yang skalar maupun yang vektor.
1.3. Bahasa yang dipakai
Walaupun pembahasan vektor dan skalar tidak dibicarakan lebih luas namun disini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan satuan, baik yang skalar maupun yang vektor.
1.3. Bahasa yang dipakai
Secara
internasional nama-nama satuan dan singkatannya selalu ditulis dalam Bahasa
Inggeris. Untuk membiasakan pembaca mengenal satuan dalam mempelajari buku-buku
terbitan dalam maupun luar negeri, tulisan ini akan menggunakan istilah Bahasa
Indonesia apabila ada kata yang tepat dan telah terbiasa dipakai, dan
menggunakan Bahasa Inggeris apabila terjemahan yang tepat belum ada. Namun
untuk singkatannya ditulis dalam bentuk aslinya - dalam bahasa Inggeris -
kecuali untuk penjelasannya, dipakai Bahasa Indonesia. Misalnya, time ditulis
waktu, detik akan ditulis detik atau second dan singkatannya selalu ditulis s;
begitu pula, length ditulis panjang, sentimeter ditulis centimeter dengan
singkatan cm dan sebagainya.
1.4 Satuan dan Asal Usul nya
Untuk
menyamakan ukuran-ukuran tiap satuan, para ahli internasional bersepakat
mendirikan suatu lembaga yang disebut Lembaga Berat dan Ukuran Internasional
yang didirikan pada tahun 1875. Kemudian pada tahun 1889 untuk pertama kali
diadakan Konferensi Internasional tentang Berat dan Ukuran (La Conference
International des Poids et Measures disiingkat CIPM) di sebuah kota kecil dekat
Paris, Perancis. Pada waktu itu disepakati bebagai satuan sebagai ukuran asli
dan duplikat dari satuan disebarkan ke negara-negara lain . Pada saat itu
teknologi belum berkembang seperti setelah tahun 1950 an, sehingga saat itu
unit atau satuan dibuat atau didefinisikan secara sederhana sesuai teknologi
jaman itu. Contoh-contoh seperti berikut :
Satuan
panjang 1 meter semula didefinisikan sebagai jarak antara dua garis halus yang
ditorehkan pada lempeng emas dekat ujung-ujung sebatang logam platinum-iridium
dan selanjutnya disimpan di kota Paris. Duplikatnya dibuat dan disimpan di
Amerika. dan negara-negara lain . Dalam perkembangan jaman, setelah berulang
kali pertemuan akhirnya pada tahun 1960 didefinisikan 1 meter adalah 1650763,73
kali panjang gelombang cahaya radiasi “orange-red” dalam media vakum yang
dipancarkan oleh isotop Krypton Kr86 . Kemudian pada CGPM (Conference Generale
des Poids et Mesures) tahun 1983, 1 meter didefinisikan sebagai 1/299 792 458
kali jarak tempuh cahaya (dalam satuan meter) setiap detik didalam ruang hampa
(vacuum). Singkatnya 1 meter adalah nilai satuan ukuran yang didefinisikan para
ahli secara internasional.
Satuan waktu 1 detik (second) semula didefinisikan sebagai 1/86.400 hari, dimana satu hari adalah waktu rotasi bumi secara rata-rata. Dalam perkembangannya, pada tahun 1967 Lembaga tersebut diatas mendefinisikan 1 second adalah 9.192.631.770 kali periode frekuensi isotop Cs133. Seperti juga meter, 1 second adalah nilai satuan ukuran yang didefinisikan para ahli secara internasional.
Satuan waktu 1 detik (second) semula didefinisikan sebagai 1/86.400 hari, dimana satu hari adalah waktu rotasi bumi secara rata-rata. Dalam perkembangannya, pada tahun 1967 Lembaga tersebut diatas mendefinisikan 1 second adalah 9.192.631.770 kali periode frekuensi isotop Cs133. Seperti juga meter, 1 second adalah nilai satuan ukuran yang didefinisikan para ahli secara internasional.
Seperti
akan dijelaskan pada Bab II dibawah, apabila satuan massa dan waktu telah
didefinisikan maka satuan gaya akan sendirinya didapat; Sebaliknya apabila
satuan gaya dan waktu telah didefinisikan, maka satuan massa akan otomatis
didapat . Hal ini sesuai dengan hukum Newton ke dua yang nanti akan dijelaskan.
Pada saat awal pertemuan ahli tersebut diatas dibuat masing-masing definisi untuk massa dan gaya sehingga waktu itu dipakai dua sistim pendefinisian.
Untuk sistim yang mendefinisikan massa (M), panjang (L) dan waktu (T) disebut sebagai Sistim Dinamis atau MLT sedangkan untuk sistim yang mendefinisikan gaya (F), panjang (L) dan waktu (T) dinamakan Sistim Statis atau FLT.
Satuan massa 1 kilogram(massa) atau dingkat 1 kgm semula didefinisikan sebagai massa 1 decimeter-kubik (= 1 liter) air murni pada temperatur 4 derajad C. Karena kesulitan penyimpanan, dibuatlah massa yang sama berupa silinder platinum-iridium ditetapkan sebagai unit satuan 1 kilogram(massa) dan disimpan di Paris. Duplikatnya dibuat dan disimpan di negera-negara lain yang ditentukan.
Satuan gaya 1 kilogram(gaya) disingkat 1 kgforce atau 1 kgf semula didefinisikan sebagai gaya tarik bumi terhadap massa sebesar 1 kilogram(massa) yang berada di Paris pada ketinggian permukaan laut. Oleh karena 1 kgf didasarkan gaya tarik bumi sedangkan gaya tarik bumi terhadap massa yang sama relatif berbeda ditiap tempat dibumi, maka istilah gaya berat menjadi tidak dianggap ilmiah. Pada sistim yang mendefinisikan massa, misalnya 1 kgm akan tetap nilainya dimanapun di bumi bahkan di luar angkasa..
Pada saat awal pertemuan ahli tersebut diatas dibuat masing-masing definisi untuk massa dan gaya sehingga waktu itu dipakai dua sistim pendefinisian.
Untuk sistim yang mendefinisikan massa (M), panjang (L) dan waktu (T) disebut sebagai Sistim Dinamis atau MLT sedangkan untuk sistim yang mendefinisikan gaya (F), panjang (L) dan waktu (T) dinamakan Sistim Statis atau FLT.
Satuan massa 1 kilogram(massa) atau dingkat 1 kgm semula didefinisikan sebagai massa 1 decimeter-kubik (= 1 liter) air murni pada temperatur 4 derajad C. Karena kesulitan penyimpanan, dibuatlah massa yang sama berupa silinder platinum-iridium ditetapkan sebagai unit satuan 1 kilogram(massa) dan disimpan di Paris. Duplikatnya dibuat dan disimpan di negera-negara lain yang ditentukan.
Satuan gaya 1 kilogram(gaya) disingkat 1 kgforce atau 1 kgf semula didefinisikan sebagai gaya tarik bumi terhadap massa sebesar 1 kilogram(massa) yang berada di Paris pada ketinggian permukaan laut. Oleh karena 1 kgf didasarkan gaya tarik bumi sedangkan gaya tarik bumi terhadap massa yang sama relatif berbeda ditiap tempat dibumi, maka istilah gaya berat menjadi tidak dianggap ilmiah. Pada sistim yang mendefinisikan massa, misalnya 1 kgm akan tetap nilainya dimanapun di bumi bahkan di luar angkasa..
Dengan
pertimbangan tersebut, pada pertemuan Lembaga tersebut diatas pada tahun 1971
ditetapkan Satuan Internasional yang mengadopsi Sistim Dinamis (MLT) Sejak itu
buku-buku fisika secara umum dan sebagian buku-buku teknik tidak lagi
memperkenalkan istilah Satuan Statis, dan mulai hilang pula ukuran gaya 1 kgf
dari buku-buku pelajaran. Namun dalam sehari-hari diluar pelajaran Sains,
ukuran berat/gaya kgf beserta turunannya seperti metrik ton, mgf dan sebagainya
tetap dipakai misalnya dalam bidang teknik dan jual-beli komoditi Hal ini akan
dibahas lagi pada bagian lain dari tulisan ini.
Istilah
bahasa dan singkatan untuk perkalian desimal suatu nilai ( misalnya kilo,
centi, hekto, mega, giga dan sebagainya), sering dipakai dalam berbagai bidang,
sehingga perlu diingat baik dalam mempelajari bahasa teknik maupun dalam
perdagangan. Oleh karena sering terjadi salah pengertian tentang arti singkatan
karena terkadang ada lebih dari satu kepanjangan dari suatu singkatan, maka
dalam Ketentuan Dasar Sistim Internasional ditetapkan hanya satu pengertian
untuk setiap satu singkatan. Singkatan penamaan itu disebut sebagai SI Prefixes
seperti dimuat dalam Tabel 8.1.3. pada Bab VIII. Hal ini juga untuk mencegah
adanya pemakaian singkatan yang serupa dengan nama dari suatu satuan yang
ditetapkan dalam S.I.
Catatan/Perhatian Untuk Pembaca :
Asli
tulisan ini dibuat memakai MS Word yang memiliki opsi penulisan dengan tanda
pangkat, subscript, under-line dan formula matematika. Ternyata setelah di copy
kedalam blogfile ini, semua
tanda pangkat dan subscript tertulis dalam satu garis rata, dan semua formula
matematika menjadi hilang, sehingga secara teknis tulisan ini
sebagian tak bisa dibaca.
Misalnya:
A pangkat 2 tertulis A2, kilogram dengan subscript massa tertulis
kilogrammassa.
Dan semua rumus matematika dalam tulisan ini bahkan hilang sama sekali.
Semula penulis berniat menghentikan tulisan ini selanjutnya, namun setelah ditelaah, tulisan ini bila dibaca tanpa memperdulikan bentuk-bentuk pangkat, subscript dan rumus, essay-nya tetap bermanfaat bagi pembaca umum. Karena tujuan awal tulisan ini bukan hanya untuk akademisi tetapi juga untuk umum, bidang bisnis dan sebagainya, maka tulisan ini tetap dilanjutkan. Apabila cukup banyak pembaca yang menyatakan keinginan untuk mengetahui tulisan ini secara komplit, dalam waktu yang tidak begitu lama penulis berniat membuat tulisan ini menjadi buku elektronik, saat mana penulis akan menginformasikannya.
Dan semua rumus matematika dalam tulisan ini bahkan hilang sama sekali.
Semula penulis berniat menghentikan tulisan ini selanjutnya, namun setelah ditelaah, tulisan ini bila dibaca tanpa memperdulikan bentuk-bentuk pangkat, subscript dan rumus, essay-nya tetap bermanfaat bagi pembaca umum. Karena tujuan awal tulisan ini bukan hanya untuk akademisi tetapi juga untuk umum, bidang bisnis dan sebagainya, maka tulisan ini tetap dilanjutkan. Apabila cukup banyak pembaca yang menyatakan keinginan untuk mengetahui tulisan ini secara komplit, dalam waktu yang tidak begitu lama penulis berniat membuat tulisan ini menjadi buku elektronik, saat mana penulis akan menginformasikannya.
II.
Satuan Sistim Dinamis dan Sistim Statis
2.1.
Lambang Dimensi Satuan
Setiap
satuan dalam bidang Sains dan Teknik dapat diberi lambang dimensi yang
menggambarkan faktor-faktor pembentuk satuan tersebut. Lambang dimensi dipakai
untuk mengontrol apakah satuan yang diberikan sesuai dengan hasil perhitungan
hukum-hukum fisika dan teknik . Penjumlahan atau pengurangan dari suatu nilai
hanya mungkin dilakukan atas nilai-nilai yang sejenis atau sama lambang
dimensinya.
Sebagai pembanding sederhana, dapat dipakai contoh berikut :
Sebagai pembanding sederhana, dapat dipakai contoh berikut :
7
ayam + 3 ayam = 10 ayam. Menggambarkan lambang dimensi nilai yang sama dapat
dijumlah.
5 kambing – 3 ikan = ? Jelas tak mungkin, karena lambang dimensi masing-masing berbeda.
12 m2 + 25 m2 = 27 m2. Penjumlahan dimungkinkan karena berlambang dimensi sama.
3 kg + 20 m = ? Jelas tak mungkin karena lambang dimensi masing-masing berbeda.
3 m2 + 10 m = ? Jelas tidak mungkin, karena lambang dimensi masing-masing berbeda.
Dalam ilmu fisika, komponen awal pembentuk lambang dimensi satuan akan terdiri dari:
5 kambing – 3 ikan = ? Jelas tak mungkin, karena lambang dimensi masing-masing berbeda.
12 m2 + 25 m2 = 27 m2. Penjumlahan dimungkinkan karena berlambang dimensi sama.
3 kg + 20 m = ? Jelas tak mungkin karena lambang dimensi masing-masing berbeda.
3 m2 + 10 m = ? Jelas tidak mungkin, karena lambang dimensi masing-masing berbeda.
Dalam ilmu fisika, komponen awal pembentuk lambang dimensi satuan akan terdiri dari:
M
(massa), L (panjang), dan T (waktu) untuk Sistim Dinamis/MLT.
F (gaya), L (panjang), dan T (waktu) untuk Sistim Statis/FLT.
Lambang F, M, L, dan T tersebut dipakai sebelum ketentuan Sistim Internasional direvisi pada Konferensi Lembaga Berat dan Ukuran Internasional pada tahun 1971.
F (gaya), L (panjang), dan T (waktu) untuk Sistim Statis/FLT.
Lambang F, M, L, dan T tersebut dipakai sebelum ketentuan Sistim Internasional direvisi pada Konferensi Lembaga Berat dan Ukuran Internasional pada tahun 1971.
Lambang
dimensi tidak termasuk dalam SI, karena SI hanya menetapkan lambang satuan dan
singkatannya ditetapkan dengan satu atau dua huruf, baik huruf besar maupun
huruf kecil. Dalam Sistim Internasional yang dijelaskan pada Bab tersendiri,
ditetapkan lambang satuan untuk tujuh satuan dasar yang disepakati
didefinisikan yaitu kg (massa-kilogram), m (panjang-meter), s
(waktu-detik/second), A ( arus listik-ampere ), cd ( intensitas
penerangan-candela ), mol ( jumlah zat ), dan T ( temperatur-derajat K ). Untuk
sementara sampai pada bagian yang membicarakannya, satuan-satuan SI tersebut
belum dibahas. Satuan yang memakai sistim lama dibicarakan lebih dahulu
sehingga istilah lambang dimensi tetap dipakai dalam bentuk formula, sedang
lambang satuan dipakai sewaktu perhitungan nilai-nilai. Dengan cara itu, diharapkan
sewaktu mempergunakan Sistim Internasional, pembaca sudah faham asal-usulnya,
dan apabila suatu waktu menemukan sistim berbeda, tidak akan sulit memahaminya.
Semua satuan lain dibentuk dari ikatan aljabar dari satuan-satuan yang
didefinisikan itu, kombinasinya ataupun kombinasi dengan satuan yang belum
tercakup di dalamnya. Penjelasan tentang hal ini diberikan pada Bab tersendiri.
Sistim
Dinamis adalah sistim yang menetapkan satuan yang didefinisikan adalah massa
(M), panjang (L) dan waktu (T)
Oleh
karena yang didefinisikan adalah M, L, dan T, maka Sistim ini disebut sebagai
Sistim MLT dan karena ukuran yang didefinisikan relatif besar maka sistim ini
juga disebut sebagai Sistim
Dinamis Besar. Dalam pertemuan ahli-ahli di Lembaga Berat dan
Ukuran Internasional yang ke 14 pada tahun 1971 ditetapkan Sistim Satuan Internasinal
disingkat SI
yang mengadopsi Sistim Dinamis Besar (MLT) namun dengan ketentuan lebih
terperinci. Sistim Internasional (SI) ini berlaku hampir disemua Negara di
dunia khususnya dalam bidang Sains, kecuali di Negara-negara tertentu.
Pertemuan para ahli tersebut disebut “La
Conference Generale des Poids et Measures” disingkat CGPM atau
dalam Bahasa Inggeris “The
General Conference of Weights and Measures”.
Pertemuan-pertemuan para ahli tersebut selanjutnya dilakukan pada waktu yang
dirasa perlu untuk mengaktualkan definisi satuan dan kebijakan lainnya,
diantaranya menghasilkan perubahan pada tahun 1976, 1983 dan 1999.
Pada SistimDinamis Besar, didefinisikan massa 1 kg(massa) atau ditulis 1kgm = massa silinder platinum-iridium yang disimpan di Lembaga Ukuran dan Berat Internasional di Paris. Ditulis M = 1 kgm.
Pada SistimDinamis Besar, didefinisikan massa 1 kg(massa) atau ditulis 1kgm = massa silinder platinum-iridium yang disimpan di Lembaga Ukuran dan Berat Internasional di Paris. Ditulis M = 1 kgm.
Satuan
panjang didefinisikan 1 meter adalah 1/299 792 458 kali jarak tempuh cahaya
(dalam satuan meter) setiap detik dalam ruang hampa (vacuum). L = 1 meter.
Satuan
waktu didefinisikan 1 second = 9.192.631.770 kali periode frekuensi isotop
Cs133 seperti ditulis pada Pasal 1.4 diatas. Ditulis t = 1 second
Seperti diketahui hukum Newton ke-dua adalah
Seperti diketahui hukum Newton ke-dua adalah
F = M x a
dimana
F = gaya, M = massa dan a = percepatan.
Dari
pelajaran Mekanika, percepatan adalah jarak (dalam satuan panjang) / waktu
pangkat dua, sehingga satuan a = 1 = 1 .
Maka
didapat satu satuan gaya
dalam sistim MLT : F = 1 kgm .
Dengan
demikian dapat ditulis lambang
dimensi gaya dalam Sistim Dinamis Besar (MLT) adalah ( ML/T2 ) atau ( MLT-2 ). Satuan ini
disebut newton ( N ) sehingga
1 newton = 1 kgm .
1 newton = 1 kgm .
Dapat
diartikan, 1 newton adalah besarnya gaya yang memberikan percepatan 1m/s2
kepada massa sebesar 1 kgm.
Keputusan
Lembaga Berat dan Ukuran Internasional tahun 1971 menetapkan 1 kgmass hanya
ditulis 1 kg, sehingga dalam buku-buku Sains setiap penulisan kg mengacu pada
kg(massa). Dengan demikian penulisan seperti kgmass atau kgm tidak ditemukan
lagi pada buku-buku Sains terbitan baru. Inilah
yang menjadi kerancuan dalam praktek sehari-hari di perdagangan, dimana kg
dapat diartikan mengacu pada kg(gaya), seperti akan dibahas pada Pasal 2.3
berikut, dan juga diingatkan pada Pasal 8.2.2 dari tulisan ini.
Perlu
diingatkan, untuk sementara pembahasan ini belum mengacu pada Sistim Satuan
Internasional 1971 dan seterusnya namun bila dirasa perlu, suatu penjelasan
tentang perbedaannya langsung diberikan. Pendefinisian satuan telah disamakan
dengan ketentuan terakhir, namun sistim yang diuraikan berikut ini masih
memakai Sistim Dinamis Besar. Karena satuan-satuan yang didefinisikan adalah
meter, kilogram dan second maka sistim ini disebut juga sebagai Sistim MKS sebagai
singkatan dari Meter, Kilogram dan Second. Sebagai bagian dari Sistim Dinamis
ditetapkan pula Sistim Dinamis Kecil dengan satuan massa 1 grammass yang
ditulis 1 gm, satuan panjang 1 centimeter(cm) dan satuan waktu 1 second. Oleh
karena itu Sistim Dinamis Kecil disebut juga Sistim cgs , singkatan dari
centimeter-gram-second.
Maka untuk Sistim Dinamis Kecil, satu satuan gaya adalah: F = 1 gm x cm/s2.
Satuan ini disebut dyne sehingga
1 dyne = 1 gm. .
Maka untuk Sistim Dinamis Kecil, satu satuan gaya adalah: F = 1 gm x cm/s2.
Satuan ini disebut dyne sehingga
1 dyne = 1 gm. .
Dapat
dihitung 1 newton
= 1.000 gm x 100 cm/s2 = 100.000 dyne = 105
dyne.
2.3. Satuan Sistim Statis/FLT
2.3. Satuan Sistim Statis/FLT
Pada
Sistim ini, satuan yang didefinisikan adalah gaya (F), panjang (L) dan waktu
(T). Oleh karena itu sistim satuan ini disebut juga sebagai Sistim FLT.
Walaupun dalam buku-buku Sains sistim ini sudah tidak digunakan, namun dalam
perdagangan dan kehidupan sehari-hari, satuan ini beserta turunannya tetap
dipakai di hampir seluruh dunia.
Didefinisikan gaya 1 kg (gaya) ditulis 1 kgf adalah gaya tarik bumi terhadap massa silinder platinum-iridium (yang disimpan) di Paris tersebut Pasal 1.4 diatas.
Didefinisikan gaya 1 kg (gaya) ditulis 1 kgf adalah gaya tarik bumi terhadap massa silinder platinum-iridium (yang disimpan) di Paris tersebut Pasal 1.4 diatas.
Didefinisikan
F = 1 kgforce atau 1 kgf. Oleh karena tidak mungkin mendapatkan ukuran pas 1
kgf dengan cara pengukuran berat silinder tersebut ditempat lain, maka
ditetapkan nilai percepatan gaya tarik bumi g standard seperti di kota Paris
yaitu 9,80665 m/s2 atau 980,665 cm/s2. Untuk membuat nilai 1 kgf menjadi
standard, maka semua alat ukur yang dipakai dimanapun di bumi harus ditera
secara teliti dari spesimen yang disimpan di Paris tersebut.
Didefinisikan panjang dan waktu sesuai dengan Sistim Satuan Dinamis
Didefinisikan L = 1 meter dan T = 1 second.
Didefinisikan panjang dan waktu sesuai dengan Sistim Satuan Dinamis
Didefinisikan L = 1 meter dan T = 1 second.
Dari
hukum Newton ke-dua F =
M x a, artinya M
= F / a
Jadi satu satuan massa dalam sistim FLT adalah : M = 1 kgf- dan karenanya diberi lambang dimensi (FT2/L) atau ( FT2L-1) .
Jadi satu satuan massa dalam sistim FLT adalah : M = 1 kgf- dan karenanya diberi lambang dimensi (FT2/L) atau ( FT2L-1) .
Oleh
karena satuan-satuan yang didefinisikan diatas relatif besar, maka sistim ini
disebut sebagai Sistim
Statis Besar. Ditetapkan pula Sistim Statis Kecil dengan satuan gaya 1
gram(gaya) ditulis 1 gf , satuan panjang 1 cm dan satuan waktu 1 second.
Maka untuk Sistim Statis Kecil, satu satuan massa M = 1 gf-
Satuan Massa Statis Besar disingkat disingkat SMSB, sedangkan Satuan Massa Statis Kecil disinkat SMSK.
Maka untuk Sistim Statis Kecil, satu satuan massa M = 1 gf-
Satuan Massa Statis Besar disingkat disingkat SMSB, sedangkan Satuan Massa Statis Kecil disinkat SMSK.
Didapat
1 SMSB = 1.000 gf . s2/100 cm = 10 SMSK
Gaya tarik bumi terhadap massa silinder platinum-iridium tersebut diatas adalah1 kgf.
F = M x a
dimana M adalah 1 kgmass dan a adalah percepatan gravitasi bumi g (di kota Paris)
sehingga 1 kgf = 1 kgmx g ( ) = g newton.
Gaya tarik bumi terhadap massa silinder platinum-iridium tersebut diatas adalah1 kgf.
F = M x a
dimana M adalah 1 kgmass dan a adalah percepatan gravitasi bumi g (di kota Paris)
sehingga 1 kgf = 1 kgmx g ( ) = g newton.
dimana
gravitasi g dihitung dalam
meter per detik2.
Oleh
karena di kota Paris g adalah 9,80665 m/s2 maka
1
kgf = 9,80665 newton (N)
Begitu
pula dihitung
1
gramforce = 1 gmx g ( ) = g dyne
dimana gravitasi g (di kota Paris) dihitung dalam cm per detik2.
Nilai
g di kota Paris 980,665 cm/s2 , jadi
1
gramforce = 980,665 dyne
Jelas
bahwa walaupun gravitasi di tiap tempat di muka bumi berbeda-beda, namun dengan
definisi diatas 1 kgforce atau ditulis 1 kgf atau sering disebut 1 kilopond
adalah tetap sebesar 9,80665 N, jadi berlaku diseluruh dunia sehingga 1 kgf di
Paris sama dengan 1 kgf di Jakarta dan sebagainya.
Yang
membuat kebanyakan orang bingung adalah, dalam praktek sehari-hari dan
perdagangan, 1 kgforce atau 1 kgf hanya ditulis 1 kg, dan menjadi rancu dengan
penulisan 1 kg dalam Sistim Internasional (MKS) diatas yang mengacu pada 1
kgmass. Oleh karena itu dianjurkan kepada pembaca tulisan ini untuk
berhati-hati dalam memakai atau mengartikan 1 kg.
Bila
dalam perhitungan Sains, itu mengacu pada massa namun dalam sehari-hari dan
perdagangan itu mengacu pada berat, yang berarti juga gaya (gaya tarik bumi
terhadap massa).
2.4. Sebutan Sistim Metrik
Pada
akhir abad 18, sering dijumpai masing-masing Negara di Eropa memiliki satuan
panjang, luas tanah dan berat berlainan di tiap Negara, bahkan ditiap wilayah
dalam satu Negara. Pedagang, para Ahli dan orang terpelajar merasakan
pentingnya kesamaan dalam menentukan ukuran. Salah satu ukuran yang disepakati
beberapa Ahli adalah satuan panjang meter. Di Perancis walaupun resminya satuan
ini diberlakukan tahun 1799, namun realitasnya yang umum adalah mulai tahun
1837. Baik Sistim Dinamis maupun Sistim Statis mempergunakan satuan meter dan
memakai decimal untuk fraksi ataupun kalipatannya. Karena sifat ini dimiliki
oleh satuan panjang “meter”, maka setiap satuan yang bersifat decimal diberi
sebutan Satuan Metrik, sedang sistim yang memakainya disebut Sistim Metrik.
2.5. Sistim Inggris
Identik
dengan sistim pada Pasal 2.1 dan 2.2 , Negara Inggeris dan beberapa negara
“common-wealth” dan Amerika Serikat memakai sistim, baik FLT maupun MLT namun
dengan nilai satuan yang berbeda. Walaupun pada prinsipnya Negara-negara
tersebut menyetujui memakai sistim SI tahun 1971, namun agaknya memakan waktu
yang masih lama untuk menerapkannya di Negara-negara tersebut. Misalnya pada
perdagangan emas internasional, harga-harga satuan perdagangan masih ditetapkan
menurut Satuan Inggeris troy-ounce (1 troy-ounce = 31,10348 gramf) atau dalam
satuan Sistim Statis (FLT) gramf atau kgf. Alat ukur perdagangan umumnya adalah
timbangan, jadi yang diukur adalah berat (satuan gaya), sedangkan alat ukur massa
walaupun telah dibuat namun belum popular. Pengertian antara massa, gaya dan
berat akan dibahas lebih jauh dalam Pasal tersendiri.
2.5.1 Sistim MLT-Inggris
Satuan
massa didefinisikan 1
lbmass ditulis lbm dibaca 1 pound massa.
Apabila
dikonversikan 1 lbmass =
454 grammass.
Satu
satuan panjang didefinisikan 1
ft dibaca 1 feet atau 1 kaki.
Dikonversikan
1 ft = 30,048 cm.
Satuan
waktu didefinisikan 1 detik atau 1 second disingkat 1 s.
Didapatkan
satuan gaya yang dihitung dengan Hukum Newton ke-dua yaitu 1 lbm-ft / s2 yaitu
gaya yang memberikan percepatan sebesar 1 ft/s2 kepada massa sebesar 1 lbm.
Satuan gaya ini disebut poundal.
Jadi
:
Gaya
1 poundal = 1 lbm.ft /s2
Perlu
diingat bahwa satuan Inggeris memakai kelipatan 12 , bukan puluhan seperti :
1 ft = 12 inch dengan konversi 1 inch = 254 mm (millimeter) atau = 2,54 cm
2.5.2 Sistim FLT –Inggris
1 ft = 12 inch dengan konversi 1 inch = 254 mm (millimeter) atau = 2,54 cm
2.5.2 Sistim FLT –Inggris
Satuan
gaya didefinisikan 1 lbforce atau 1 lbgaya ditulis 1 lbf dibaca 1 pound gaya
adalah gaya tarik bumi terhadap massa 1 lbmass di kota London
Oleh karena gravitasi di London adalah 386,22 ft/s2, maka sesuai penjelasan diatas didapat 1 lbforce = 386,22 poundals
Oleh karena gravitasi di London adalah 386,22 ft/s2, maka sesuai penjelasan diatas didapat 1 lbforce = 386,22 poundals
Untuk
penyesuaian dengan satuan lain, dikonversikan 1 lbf = 454 gramf
Satuan panjang dan satuan waktu sama dengan Sistim MLT diatas yakni masing-masing 1 ft untuk satuan panjang dan 1 second untuk satuan waktu.
Maka satuan massa dalam sistim ini dihitung dengan Hukum Newton ke-dua yaitu 1 lbforce.s2/ft dan ini disebut pula slug.
Satuan panjang dan satuan waktu sama dengan Sistim MLT diatas yakni masing-masing 1 ft untuk satuan panjang dan 1 second untuk satuan waktu.
Maka satuan massa dalam sistim ini dihitung dengan Hukum Newton ke-dua yaitu 1 lbforce.s2/ft dan ini disebut pula slug.
Jadi
:
Massa
1 slug = 1 lbf.s2 / ft
Sebagian
besar Negara di dunia sudah tidak memakai Sistim Inggeris namun produk-produk
buatan Inggeris, Amerika Serikat dan negara-negara “common-wealth” masih
memakai sistim ini, sehingga masih perlu pengetahuan tentang sistim ini agar
konversi antar sistim lebih mudah dilaksanakan dan difahami. Buku-buku Amerika
sampai saat ini masih menulis satuan-satuan dalam dua sistim yaitu SI dan
Inggeris.
Suatu turunan dari satuan lbf yang disebut ounce bahkan sampai sekarang dipakai dalam perdagangan internasional.
Suatu turunan dari satuan lbf yang disebut ounce bahkan sampai sekarang dipakai dalam perdagangan internasional.
Ada
tiga macam penamaan ounce, yaitu 1 ounce avoirdupois (traditional) = 1/16 lb =
28,3495 gram, 1 troy-ounce (dipakai untuk logam mulia emas/perak) dan 1 ounce
apothecary. Berbeda dengan 1 lb traditional ( kira-kira = 454 gram), 1 lb
apothecary = 373,2417 gram. Besaran 1 troy-ounce = 1 ounce apothecary = 1/12 lb
apothecary = 31,10348 gram. Berdasarkan Satuan Internasional (SI) tahun 1971
ukuran jumlah suatu bahan adalah jumlah massa, walaupun sehari-hari ditakar
pakai timbangan. Bentuk satuan berat atau force dihapus, sehingga satuan
dianggap massa dan 1
lbapothecary
dikonversi
menjadi = 373,2417 gram (massa)
maka :
1
troy ounce = 31,10348 gram (massa)
Untuk
diketahui, kata ounce berasal dari bahasa Latin uncia , yang berarti 1/12
bagian, karena 1 pound Romawi terdiri dari 12 uncia. Kata inchi juga berasal
dari akar kata yang sama yang berarti 1/12 foot.
Kebanyakan
buku-buku Amerika sampai saat ini masih menulis satuan-satuan dalam dua sistim
yaitu SI dan Inggeris.
Misalnya
: Massa ditulis …. kg (….lbmass) atau (….slug)
Gaya
ditulis …. N (… poundal) atau (….pound force)
Juga
misalnya ….m (….ft) dan ….m2 (….ft2)
Uraian
selanjutnya dalam buku ini akan tetap menjelaskan kedua sistim ini, baik Sistim
Metrik (MKS-cgs-Statis Besar-Statis Kecil) maupun Sistim Inggeris (MLT – FLT).
2.5.3. Satuan Inggeris Spesifik
2.5.3. Satuan Inggeris Spesifik
Beberapa
ukuran yang dipakai di Inggeris, Amerika Serikat dan beberapa Negara
common-wealth tidak bersangkut paut secara langsung dengan satuan lb (pound),
feet (ft) dan second.(s). Jenis ukuran yang masih terpakai sampai saat ini
seperti barrel, pint, quarts, dan lain-lainnya akan dicantumkan dalam tabel
konversi yaitu Tabel 8.3.6 pada Bab terakhir tulisan ini.
Catatan:
Untuk Pasal ini perlu diingatkan catatan pada Pasal II tulisan ini.
III. Pengertian Satuan Panjang, Bidang dan Ruang
III. Pengertian Satuan Panjang, Bidang dan Ruang
Satu hal yang
perlu difahami, bahwa maksud perkataan “ruang” pada judul ini adalah ruang
berdimensi tiga. Namun dalam pembicaraan lain, suatu ruang bisa saja berdimensi
1, 2, 3, 4, bahkan tak terbatas, bila ditinjau dari segi ilmiah.
Bab III ini dan Bab selanjutnya membicarakan satuan yang belum berdasarkan Satuan Sistim Internasional yang paling baru (Bab VIII). Seperti dijelaskan pada Kata Pengantar, hal ini justru untuk pembanding dan pengayaan pengetahuan.
3.1. Satuan Panjang ( L )
Bab III ini dan Bab selanjutnya membicarakan satuan yang belum berdasarkan Satuan Sistim Internasional yang paling baru (Bab VIII). Seperti dijelaskan pada Kata Pengantar, hal ini justru untuk pembanding dan pengayaan pengetahuan.
3.1. Satuan Panjang ( L )
Potongan
garis lurus yang menghubungkan dua buah titik disebut jarak. Besarnya jarak
diukur berdasarkan satuan panjang. Lambang dimensi satuan panjang menggambarkan
ruang berdimensi 1, ditunjukkan oleh huruf L (pangkat 1). Ada beberapa macam
satuan panjang, diantaranya :
Satuan
Panjang Metrik
Satuan
panjang ini dipakai secara umum karena mudah dipahami. Walaupun asal usul dasar
satuan ini agak rumit seperti disebutkan pada Pasal 1.3 diatas, namun
masyarakat pada jaman sekarang tidak perlu pusing akan asal-usul tersebut
karena yang penting paham arti satuan panjang ini. Satuan ini disebut satuan
panjang metrik karena memakai dasar satuan panjang “meter”dan kelipatan puluhan
atau desimal. Kalipatan ataupun fraksi dalam sistim ini adalah berdasarkan
satuan meter . Keuntungan dari sistim ini adalah bilangan kalipatan ataupun
bagiannya selalu dalam puluhan atau persepuluhan. Sistim Metrik ini berlaku
baik untuk Sistim Dinamis maupun Sistim Statis.
Dengan
dasar 1 meter didapat nilai ukuran turunannya seperti nanometer (10-9 meter),
micrometer (10-6 meter), millimeter-mm (10-3 atau 1/1000 meter), centimeter-cm
(1/100 meter), desimeter-dm (1/10 meter), decameter-dam (10 meter),
hektometer-hm ( 100 meter), kilometer-km (103 atau 1.000 meter), megameter (106
meter = 1.000 kilometer), gigameter (109 meter atau 106 kilometer) Penyebutan
istilah-istilah ini telah dijelaskan pada Pasal 1.4.
dan diperinci pada Tabel
8.1.3.
Satuan
Inggris
Satuan
panjang ini seperti ditulis pada Pasal 2.3 juga punya asal-usul yang tak perlu
dikaji. Sebagai dasar ukuran ditentukan satuan “kaki” atau “feet” atau
disingkat “ft”. Berbeda dengan sistim metric, kalipatan atau fraksi dalam
sistim ini adalah tigaan, duabelasan atau per-duabelasan dan ada juga
per-enambelasan.
Dengan dasar 1 ft, didapat nilai ukuran turunannya seperti inch (1/12 ft), yard (3 ft), mile (1.760 yards atau = 5.280 ft), nautical mile/mil-laut (2.027 yards atau 6.081 ft).
Untuk perbandingan dan pengetahuan pembaca diberikan sedikit konversi satuan ini ke dalam sistim metrik sebagai berikut :
Dengan dasar 1 ft, didapat nilai ukuran turunannya seperti inch (1/12 ft), yard (3 ft), mile (1.760 yards atau = 5.280 ft), nautical mile/mil-laut (2.027 yards atau 6.081 ft).
Untuk perbandingan dan pengetahuan pembaca diberikan sedikit konversi satuan ini ke dalam sistim metrik sebagai berikut :
1 inch = 2,54 cm
1
ft = 30,48 cm (= 0,3048 m)
1
yard = 91,44 cm (= 0,9144 m)
1
mile = 1.609 m (dibulatkan)
1
nautical mile (1 mil-laut) = 1.853 m (dibulatkan)
Satuan Khusus Fisika
Untuk
keperluan ketepatan ukuran yang sangat kecil dalam ilmu-ilmu fisika, dipakai
satuan panjang berdasarkan panjang gelombang sinar tertentu dari suatu isotop
radoaktif. Isotop adalah bentuk elemen kimia dengan berat atom tertentu yang
dilambangkan oleh nilai yang ditulis disamping atas suatu elemen. Misal Kr86
artinya elemen krypton dengan berat atom 86. Walaupun dasar ukuran meter
terakhir ditetapkan berdasarkan kecepatan cahaya dalam ruang hampa cahaya,
disini satuan khusus fisika tidak akan dibahas lagi karena tidak termasuk
tujuan tulisan ini.
Satuan
Khusus Astronomi
Jarak-jarak
dalam ilmu Astronomi sangat jauh, karena yang ditelaah adalah jarak antar
planet, jarak antar bintang dan jarak antar galaksi. Pemakaian ukuran jarak
dalam satuan kilometer akan sangat sulit menuliskan angkanya. Jarak yang
lumayan dekat secara astronomi misalnya jarak antara bumi dan matahari sekitar
150 juta (150.000.000) kilometer.
Untuk memudahkan penggambaran jarak antara benda benda astronomi di ruang angkasa dipakai jarak tempuh cahaya dalam satuan waktu, ditulis waktu tempuh cahaya.
Jarak tempuh cahaya dalam 1 detik lebih kurang 300.000 km, sehingga jarak bumi dan matahari sekitar 150.000.000 km/300.000 km/detik = 500 detik atau 8,33 menit waktu tempuh cahaya. Disingkat jarak bumi ke matahari sekitar 8,33 menit cahaya.
Jarak antara benda benda astronomi (benda langit) ditemukan ada yang 10 tahun cahaya, bahkan berjuta tahun cahaya. Jelas akan sulit dituliskan dalam kilometer atau mil.
Untuk selanjutnya satuan khusus astronomi ini tidak perlu dibahas lagi.
Untuk memudahkan penggambaran jarak antara benda benda astronomi di ruang angkasa dipakai jarak tempuh cahaya dalam satuan waktu, ditulis waktu tempuh cahaya.
Jarak tempuh cahaya dalam 1 detik lebih kurang 300.000 km, sehingga jarak bumi dan matahari sekitar 150.000.000 km/300.000 km/detik = 500 detik atau 8,33 menit waktu tempuh cahaya. Disingkat jarak bumi ke matahari sekitar 8,33 menit cahaya.
Jarak antara benda benda astronomi (benda langit) ditemukan ada yang 10 tahun cahaya, bahkan berjuta tahun cahaya. Jelas akan sulit dituliskan dalam kilometer atau mil.
Untuk selanjutnya satuan khusus astronomi ini tidak perlu dibahas lagi.
3.2.
Satuan Luas ( L2 )
Untuk
mengukur besarnya suatu bidang datar dipakai ukuran yang disebut luas.
Satuan luas ditetapkan berupa bujur sangkar yang masing-masing sisinya adalah sebesar satu satuan panjang. Lambang dimensi satuan luas menggambarkan ruang berdimensi 2, ditunjukkan oleh huruf L2 (L pangkat 2). Bila sisi-sisi suatu bujur sangkar adalah 1 meter maka luasnya adalah 1 m x 1 m = 1 m2, baca 1 meter bujur sangkar atau 1 meter persegi.
Satuan luas ditetapkan berupa bujur sangkar yang masing-masing sisinya adalah sebesar satu satuan panjang. Lambang dimensi satuan luas menggambarkan ruang berdimensi 2, ditunjukkan oleh huruf L2 (L pangkat 2). Bila sisi-sisi suatu bujur sangkar adalah 1 meter maka luasnya adalah 1 m x 1 m = 1 m2, baca 1 meter bujur sangkar atau 1 meter persegi.
Angka
1 m2 adalah satuan luas dalam SistimDinamis Besar maupun Sistim Statis Besar. Apabila
misalnya kita mempunyai suatu bidang persegi panjang dengan lebar 3 m dan
panjang 5 m, maka dengan sederhana bidang tersebut dapat dibagi menjadi 15 buah
bujur sangkar dengan masing-masing sisinya 1 meter, jadi luasnya adalah 15 m2.
Jadi luas dari persegi panjang adalah panjang x lebar yaitu 5m x 3m = 15m2.
Luas
dari bentuk-bentuk bidang yang lain dapat dihitung dengan cara sederhana atau
tidak sederhana, akan tetapi selalu dihasilkan satuan dalam bentuk satuan
panjang berpangkat dua, atau dengan perkataan lain setiap penulisan luas, harus
dalam bentuk satuan panjang berpangkat dua, dan dibaca persegi. Karena itu luas
diberi lambang L2.
Satuan Luas Metrik
Satuan Luas Metrik
Satuan
luas yang basis ukurannya berkalipatan puluhan atau persepuluhan atau desimal
dan dengan ukuran dasar “meter” disebut satuan luas metrik. Ini mencakup Sistim
Dinamis maupun Sistim Statis.
Berdasarkan
penjelasan diatas, dari istilah yang disebut pada Pasal 1.4 dapat dimengerti:
1 m = 10 decimeter ditulis 10 dm, jadi 1m2 = 10 dm x 10 dm = 100 dm2
1 m = 10 decimeter ditulis 10 dm, jadi 1m2 = 10 dm x 10 dm = 100 dm2
1
m = 100 cm, jadi 1 m2 = 100 cm x 100 cm = 10.000 cm2 (=104 cm2).
1
dam2 = 10 m x 10 m = 100 m2
Luas
1 dam2 atau 100 m2 disebut sebagai “are” .
1
hm2 = 100 m x 100 m = 10.000 m2. Jadi 1 hm2 = 100 dm2 = 100 are = 1 hektoare.
Besaran
1 hektoare disingkat 1 ha. Jadi 1 ha = 100 are = 10.000 m2.
Penyederhanaan
bahasa menjadikan hektoare menjadi hektar dan dalam bahasa Inggeris disebut
hectare.
1
km2 = 10 hm x 10 hm = 100 hm2. Jadi 1 km2 = 100 ha.
Ukuran
hektar (ha) ini jarang digunakan di Amerika Serikat dan beberapa Negara
Persemakmuran, mereka lebih memilih ukuran “acre”.
1
acre = 4840 yard persegi atau kira-kira = 4050 meter persegi
Satuan
Luas Inggris
Karena
Sistim Satuan Inggeris tidak berkalipatan puluhan maka sistim ini tidak disebut
metrik Secara identik dengan satuan metrik diperoleh satuan luas sistim ini 1
ft2 atau sering ditulis 1 sqft (square feet)..
1
ft2 = 12 inch x 12 inch = 144 inch2 atau ditulis 1 ft2 = 144 in2
1 yard2 ditulis 1 yd2 = 3 ft x 3 ft = 9 ft2.
1 yard2 ditulis 1 yd2 = 3 ft x 3 ft = 9 ft2.
Konversi ke sistim metrik dapat dilakukan sebagai berikut :
1
ft2 = 0,3048 m x 0,3048 m = 0,0929 m2. Atau 1m2 = 1 ft2/0,0929 = 10,7642 ft2.
3.3.
Satuan Ruang atau Volume ( L3 )
Volume
suatu ruang adalah bagian dalam dari ruang isi yang dibatasi oleh bidang yang
mengurungnya. Satuan volume ditetapkan sebagai ruang isi dari suatu kubus yang
masing masing siripnya berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sisi masing masing
satu satuan panjang. Lambang dimensi dari satuan volume menggambarkan ruang
berdimensi 3, ditunjukkan oleh huruf L3 (L pangkat 3). Dalam Sistim Dinamis
Besar atau Statis Besar, sisi-sisi dari bujur sangkar adalah 1 m, maka satuan
volumenya adalah 1 m x 1 m x 1 m = 1 m3. Angka 1 m3 adalah satuan volume yang
dibaca 1 meter kubik Apabila misalnya sebuah ruang berukuran panjang 6 m, lebar
4 m dan tingginya 3 m maka secara sederhana kita dapat membagi ruangan tersebut
menjadi 72 buah kubus berukuran 1 m x 1 m x 1 m.
Jadi
volume ruangan duhitung berdasarkan panjang x lebar x tinggi yang dalam contoh
ini adalah 6 m x 4 m x 3 m = 72 m3. Volume dari suatu ruang dalam bentuk apapun
yang dihitung selalu akan menghasilkan angka dalam satuan panjang berpangkat 3
dan karena itu diberi lambang L3 dibaca “kubik”.
Satuan
Volume Metrik
Satuan
volume yang basis ukurannya berkalipatan puluhan atau persepuluhan atau decimal
dan ukuran dasar “meter” disebut satuan volume metrik. Baik Sistim Dinamis
maupun Sitim Statis merupakan Sistim Metrik . Sesuai istilah pada Pasal 1.4
didapat turunannya sebagai berikut :
1
m3 = 10 dm x 10 dm x 10 dm = 1.000 dm3. Karena 1 dm3 disebut 1 liter, jadi
1 m3 = 1.000 Liter ( = 103 Liter ).
1 m3 = 1.000 Liter ( = 103 Liter ).
Dengan
cara yang sama didapatkan :
1
m3 = 1.000.000 cm3. 1 cm3 disebut 1 cc maka
1
m3 = 1.000.000 cc ( = 106 cc )
Juga 1 Liter = 1.000 cc maka 1 cc dapat juga disebut 1 mililiter disingkat 1 ml .
Juga 1 Liter = 1.000 cc maka 1 cc dapat juga disebut 1 mililiter disingkat 1 ml .
Satuan
Volume Inggris
Berbeda
sengan sistim metrik , satuan volume sistim ini adalah 1 ft3 (= 1 cu-ft).
Sebagai
turunannya didapat 1 ft3 = 1.728 in3 , ditulis 1 cu-ft = 1.728 cu-in.
Konversi
ke dalam sistim metrik dapat dihitung sebagai berikut :
1 cu-ft = 0,3048 m x 0,3048 m x 0,3048 m = 0,0283 m3 (dibulatkan). Dapat ditulis
1
m3 = 35,33 cu-ft ( dibulatkan )
Diluar
dari sistim volume yang berdasarkan ukuran feet dan inch, di Inggeris dan
Amerika ada satuan gallon. Tanpa perlu dibahas asal usulnya, disini cukup
diberikan konversinya kedalam sistim metrik. Perlu dibedakan Imperial gallon
dan US gallon..
1
Imp.Gallon = 4.546 cc = 4,546 Liter
1
US Gallon = 3.785 cc = 3,785 Liter
Konversi
kedalam Sistim Internasional lainnya diberikan pada Tabel 8.3.6.
IV. Kecepatan, Percepatan, Tekanan dan Kecepatan Aliran
IV. Kecepatan, Percepatan, Tekanan dan Kecepatan Aliran
4.1.
Kecepatan ( L/T atau LT-1 )
Kecepatan
adalah jarak yang ditempuh dalam satuan panjang setiap satuan waktu.
Ada dua macam kecepatan, kecepatan linear untuk gerak lurus dan kecepatan sudut untuk gerak melingkar.Pasal 4.1 Lambang dimensi kecepatan (linear) menggambarkan panjang per satuan waktu yaitu L/T atau LT-1. Satuan kecepatan dan percepatan sudut pada gerak melimgkar dibahas dalam Pasal 4.3.
Ada dua macam kecepatan, kecepatan linear untuk gerak lurus dan kecepatan sudut untuk gerak melingkar.Pasal 4.1 Lambang dimensi kecepatan (linear) menggambarkan panjang per satuan waktu yaitu L/T atau LT-1. Satuan kecepatan dan percepatan sudut pada gerak melimgkar dibahas dalam Pasal 4.3.
Kecepatan dalam Sistim Metrik
Beberapa
satuan kecepatan dalam sistim metrik :
1
km/jam = 1.000 m/60 menit = 16,6666 m/menit
1
km/jam = 1.000 m/3.600 detik = 0,2777 m/detik
Satuan
kecepatan lain merupakan turunan dari km/jam (km/hr) atau m/detik (m/s).
Berdasarkan ketentuan SI tahun 1971, satuan kecepatan hanya m/s.
Kecepatan
dalam Sistim Inggris
Beberapa
satuan kecepatan dalam Sistim Inggeris :
1
mile/hour(jam) disingkat 1
mph = 1.760 yd/60 menit = 29,3333 yd/menit
Juga 1 mph = 5.280 ft/3.600 sec = 1,4666 ft/sec atau 1,4666 fps
Satuan kecepatan lain dalam sistim ini merupakan turunan dari mph atau fps.
Juga 1 mph = 5.280 ft/3.600 sec = 1,4666 ft/sec atau 1,4666 fps
Satuan kecepatan lain dalam sistim ini merupakan turunan dari mph atau fps.
4.2.
Percepatan ( L/T2 atau LT-2 )
Percepatan
adalah pertambahan kecepatan setiap satuan waktu. Oleh karena kecepatan adalah
L/T maka lambang dimensi percepatan adalah L/T/T yaitu L/T2 atau LT-2
Percepatan dalam Sistim Metrik
Percepatan dalam Sistim Metrik
Beberapa
satuan percepatan dalam Sistim Metrik :
1
km/jam2 = 1.000 m/602 menit2 = 0,2777 m/menit2 = 0,2777 m/min.2
1
km/jam2 = 100.000 cm/3.6002 detik2 = 0,0077 cm/detik2 = 0,0077 cm/s.2
Satuan
percepatan lainnya tetap merupakan turunan dari km/jam2 (km/hr2) atau
meter/detik2 (m/s2). Ketentuan SI tahun 1971 menetapkan satuan percepatan hanya
m/s2.
Percepatan dalam Sistim Inggris
Percepatan dalam Sistim Inggris
Beberapa
satuan percepatan dalam Sistim Inggeris :
1
mile/s2 , 1 ft/s2 , 1 in/s2 dan sebagainya.
4.3.
Sudut, Kecepatan Sudut dan Percepatan Sudut
Untuk
keperluan pembahasan ini, sudut hanya diartikan sebagai ruang bidang datar yang
dibatasi oleh pertemuan dua garis lurus yang tidak sejajar yang berada pada
bidang datar, jadi tidak membicarakan sudut ruang (sudut tiga dimensi). Titik
dimana dua garis yang tidak sejajar bertemu disebut titik sudut. Sudut yang
terbentuk diukur dalam derajad sudut, yang besarnya antara 0 – 360 derajad.
Sudut yang besarnya kurang dari 90o disebut sudut lancip, yang persis 90o
dinamakan sudut siku-siku dan yang lebih besar dari 90o tapi kurang dari 180o
disebut sudut tumpul. Sudut yang lebih besar dari 180o tidak diberi nama
khusus. Setiap derajad sudut dapat dibagi menjadi 60 menit sudut, dan tiap
menit sudut terdiri dari 60 detik (second) sudut.
Kecepatan sudut adalah besarnya sudut yang dibentuk suatu titik yang bergerak melingkar. Apabila untuk suatu gerak satu lingkaran penuh dibutuhkan waktu t detik, maka kecepatan sudut disebut 360o/t. Penyebutan derajad per detik tidak praktis, karena umumnya ukuran kecepatan sudut jauh lebih besar dari 360o . Maka untuk lebih praktis dipakai satuan radian dimana satu lingkaran atau 360o = 2 radian, dimana adalah bilangan sebesar (dibulatkan) 3,141 595.
Kecepatan sudut adalah besarnya sudut yang dibentuk suatu titik yang bergerak melingkar. Apabila untuk suatu gerak satu lingkaran penuh dibutuhkan waktu t detik, maka kecepatan sudut disebut 360o/t. Penyebutan derajad per detik tidak praktis, karena umumnya ukuran kecepatan sudut jauh lebih besar dari 360o . Maka untuk lebih praktis dipakai satuan radian dimana satu lingkaran atau 360o = 2 radian, dimana adalah bilangan sebesar (dibulatkan) 3,141 595.
Singkatan
radian adalah rad, jadi satuan kecepatan sudut adalah 1 rad/second atau 1
rad/s. Misalnya, kecepatan 1 putaran per detik disebut 2 rad/s.
Sering
kali kecepatan sudut dinyatakan dalam putaran/rotasi per menit (rpm), dan bila
diubah menjadi satuan rad/s dihitung
1
rpm = 2 rad/60 sec0nd = rad/30 s.
Misalnya
sebuah mesin berputar dengan kecepatan 1500 rpm, artinya = 50 rad/sec
Dengan pengertian bahwa percepatan sudut adalah pertambahan kecepatan sudut maka didapatkan satuan satuan percepatan sudut 1 rad/s2 .
Dengan pengertian bahwa percepatan sudut adalah pertambahan kecepatan sudut maka didapatkan satuan satuan percepatan sudut 1 rad/s2 .
4.4.
Tekanan dan Tegangan (FL-2 atau ML-1t-2)
Apabila
suatu gaya bekerja pada suatu bidang dengan luas tertentu maka terjadi tekanan
atau tegangan. Jika arah gaya tegak lurus menuju bidang itu, terjadi “tekanan”
dan apabila gaya tegak lurus mengarah keluar bidang akan terjadi “tegangan”.
Lambang dimensi dari tekanan maupun tegangan adalah sama yaitu besaran gaya dibagi luas bidang kerjanya. Untuk Sistim MLT (Sistim Dinamis), lambang dimensinya adalah MLT-2/L2 = ML-1T-2. Untuk Sistim FLT (Sistim Statis), lambangnya adalah F/L2 = FL-2.
Lambang dimensi dari tekanan maupun tegangan adalah sama yaitu besaran gaya dibagi luas bidang kerjanya. Untuk Sistim MLT (Sistim Dinamis), lambang dimensinya adalah MLT-2/L2 = ML-1T-2. Untuk Sistim FLT (Sistim Statis), lambangnya adalah F/L2 = FL-2.
Dalam
Sistim MLT, satuan tekanan/tegangan adalah kgm/m.s2 atau = newton/m2.
Satuan
tekanan ini disebut pascal, disingkat Pa.
Jadi
1 Pa = 1 N/m2.
Dalam
Sistim FLT/Statis, satuan tekanan adalah kggaya/m2 = 1 kgf/m2.
Oleh
karena satuan 1 kgf/m2 terlalu kecil, dipakai satuan turunannya yang lebih
besar yaitu 1 atmosfer teknik atau ditulis 1 atmtek = 1 kgf/cm2 = 104 kgf/m2 =
9.81 x 104 Pa.
Angka
ini dan angka-angka berikut adalah hasil pembulatan, untuk angka yang lebih
tepat dapat dilihat pada Bab VIII.
Tekanan
udara luar disepakati disebut 1 atm standard atau ditulis 1 atmstd = 1,0328
kgf/cm2 = 1,0328 x 104 x 9,81 N/m2 . Dapat ditulis
1
atmstd = 1,0132 x 105 Pa.
Dalam
sehari-hari dipakai satuan yang bulat dan ditetapkan 1 bar = 105 Pa.
Dalam Sistim Inggeris-FLT, satuan tekanannya adalah lbf/ft2 dan lbf/in2 disingkat psi.
Apabila dikonversi, 1 lbf /ft2 = 47,88 Pa sedang 1 psi = 6,8947 x 103 Pa.
Dalam Sistim Inggeris-MLT, satuan tekanannya adalah poundal/ft2 (= lbm.ft/s2.ft2).
Dalam Sistim Inggeris-FLT, satuan tekanannya adalah lbf/ft2 dan lbf/in2 disingkat psi.
Apabila dikonversi, 1 lbf /ft2 = 47,88 Pa sedang 1 psi = 6,8947 x 103 Pa.
Dalam Sistim Inggeris-MLT, satuan tekanannya adalah poundal/ft2 (= lbm.ft/s2.ft2).
Dapat
dikonversikan 1
poundal/ft2 = 1.4882 Pa .
4.5. Kecepatan
Aliran (L3T-1 atau MT-1)
Ada
beberapa macam jenis satuan kecepatan aliran, diantaranya kecepatan aliran
dalam volume per satuan waktu, kecepatan aliran dalam massa per satuan waktu,
kecepatan aliran energy atau panas per satuan waktu dan lain-lain. Dalam Pasal
ini pembahasan hanya untuk dua jenis yang disebut pertama yaitu aliran dalam
volume dan aliran massa per satuan waktu.Adapun aliran energy atau panas akan
dibicarakan dalam Bab lain dari buku ini.
4.5.1.
Kecepatan Aliran Volume (L3T-1)
Kecepatan
aliran volume adalah adalah volume yang mengalir dalam satu satuan waktu.
Lambang dimensi kecepatan aliran volume adalah L3/T = L3T-1
Beberapa satuan kecepatan aliran volume dalam dalam Sistim Dinamis Besar (MLT) dan Sistim Statis Besar (FLT) adalah :
Beberapa satuan kecepatan aliran volume dalam dalam Sistim Dinamis Besar (MLT) dan Sistim Statis Besar (FLT) adalah :
1
m3/jam = 1.000 liter/3.600 detik = 0,2777 liter/detik = 277,7 ml/s.
Konversi
ke Sistim Inggeris 1 m3/detik = 35,33 cuft/s atau
1
liter/s = 2,1198 cfm.
Beberapa
satuan kecepatan aliran volume dalam Sistim Inggeris adalah :
1
cu-ft/min disingkat 1 cfm = 1.728 cu-in/60 second = 28,8 cu-in/s.
Bila
dikonversi ke Sistim Metrik
1
cfm = 0,4727 liter/s
1
US Gallon / menit disebut 1 US GPM = 3,785 liter per menit
1
IMP Gallon / menit disebut 1 IMP GPM = 4,546 liter per menit
1
US Gallon / hari disingkat 1 US GPD
4.5.2.
Kecepatan Aliran Massa (MT-1 atau FTL-1)
Kecepatan
aliran massa adalah massa yang mengalir dalam satu satuan waktu. Lambang
dimensi kecepatan aliran massa dalam Sistim Dinamis adalah M/T = MT-1. Karena
lambang dimensi massa untuk Sistim Statis adalah FT2L-1, maka lambang dimensi
kecepatan aliran massa dalam Sistim Statis adalah FT2L-1 / T = FTL-1.
Beberapa
satuan kecepatan aliran massa dalam Sistim Dinamis Besar adalah :
1 kgm/menit = 1.000 gm / 60 detik = 16,6666 gm/s.
1 kgm/menit = 1.000 gm / 60 detik = 16,6666 gm/s.
Perlu diingat bahwa penulisan kgm dan gm diatas hanya untuk membedakan saja sebab secara internasional penulisannya hanya kg dan g untuk pernyataan massa.
Pada Sistim Inggeris dengan satuan MLT, satuan kecepatan aliran massa adalah 1 lbm/s. Untuk satuan FLT, satuan kecepatan aliran massa adalah 1 slug/s .
Satuan kecepatan aliran massa ini natinya dipakai dalam rumus-rumus yang berhubungan dengan perhitungan energy pada pasal-pasal lain nantinya.
V.
Satuan Usaha/Energy, Daya/Power dan Elektromagnetik.
5.1.
Satuan Usaha atau Kerja (FL atau ML2T-2).
Bila
suatu gaya bekerja pada sebuah objek dan objek itu berpindah sejauh L selama
gaya itu bekerja maka dikatakan gaya telah melakukan usaha atau kerja (“work”)
sebesar gaya x L .
Pada
Sistim Dinamis, dimensi gaya dapat dilambangkan oleh MLT-2 sehingga lambang
dimensi usaha adalah MLT-2 x L = ML2T-2. ( Karena yang didefinisikan adalah
massa, sedang gaya dihitung – lihat Pasal 2.2). Pada Sistim Statis, lambang
dimensi usaha atau kerja adalah F x L = FL (Karena gaya didefinisikan dulu,
sedang massa dihitung).
Satuan usaha/kerja dalam Sistim Dinamis Besar adalah satuan gaya x satuan jarak/panjang yaitu 1 newton x 1 meter = 1 newton-meter. Satuan ini disebut 1 joule disingkat J, artinya
Satuan usaha/kerja dalam Sistim Dinamis Besar adalah satuan gaya x satuan jarak/panjang yaitu 1 newton x 1 meter = 1 newton-meter. Satuan ini disebut 1 joule disingkat J, artinya
1
joule(J ) = 1 newton-meter.
Untuk
Sistim Dinamis Kecil - cgs, satuan usaha atau kerjanya adalah 1 dyne x 1 cm = 1
dyne-cm. Nilai ini disebut 1 erg. Jadi
1
erg = 1 dyne-cm.
Dapat
dihitung 1 joule = 105 dyne x 100 cm = 107 erg.
Satuan
usaha/kerja dalam Sistim Statis Besar adalah 1 kgf-meter = 1 kgf-m.
Walaupun
dalam buku-buku sains Sistim Statis tidak dipakai, satuan usahanya atau disebut
juga satuan kerja mekanisnya masih tetap dipakai dalam ilmu-ilmu teknik, dan
kita akan membicarakannya lagi nanti.
Satuan
usaha atau kerja dalam dalam Sistim Statis Kecil adalah 1 gf-cm.
Pada Sistim Inggeris, satuan usaha atau kerjanya juga dua macam yaitu untuk masing-masing Sistim MLT dan Sitim FLT.
Pada Sistim Inggeris, satuan usaha atau kerjanya juga dua macam yaitu untuk masing-masing Sistim MLT dan Sitim FLT.
Satuan
usaha Sistim Inggeris – MLT adalah 1 poundal-ft, dan satuan usaha untuk Sistim
Inggeris – FLT adalah 1 lbf-ft. Kedua satuan ini tetap dipakai sampai sekarang
termasuk dalam buku-buku teknik, dan akan dibicarakan lagi nanti.
5.2. Satuan Daya (FLT-1 atau ML2T-3)
Daya
atau “power” adalah besarnya usaha/kerja yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
Satu satuan daya adalah daya sebesar satu satuan usaha per satuan waktu.
Lambang dimensi satuan daya untuk Sistim Statis/FLT adalah FL/T atau FLT-1,
sedang lambang dimensi satuan daya untuk Sistim Dinamis/MLT adalah ML2T-2/T
atau ML2T-3.
Dalam Sistim Dinamis Besar (MLT) satu satuan daya adalah 1 joule per second. Angka ini didefinisikan sebagai 1 watt, atau dengan perkataan lain
Dalam Sistim Dinamis Besar (MLT) satu satuan daya adalah 1 joule per second. Angka ini didefinisikan sebagai 1 watt, atau dengan perkataan lain
1
watt = 1 J/s.
Dalam
Sistim Statis Besar, satuan daya adalah 1 kgf-m/s.
Dalam
bidang teknik ditentukan besaran daya
1
Tenaga Kuda (HP) = 75 kgf-m/s.
Dari
Pasal 2.3 diketahui 1 kgf = 9,806 65 N, maka:
1
HP = 75 x 9,806 65 N-m/ sec = 735,498 75 N-m/sec dibulatkan
1
HP = 736 watt.
Untuk
Sistim Ingeris, ditentukan 1 HP = 550 lbf-ft/sec, dan dihitung:1 lbf = 0,454
kgf.
Bila dihitung kedalam satuan metrik maka 1 HP = 550 x 0,454(kgf/lbf) x 0,3048(m/ft) x 9,806 65 (N/kgf)/s = 746,370 N-m/s = 746,37 N-m/s dibulatkan 1 HP = 746 watt.
Besaran 1 HP yang berbeda-beda tersebut tetap dipergunakan tergantung sistimnya.
Bila dihitung kedalam satuan metrik maka 1 HP = 550 x 0,454(kgf/lbf) x 0,3048(m/ft) x 9,806 65 (N/kgf)/s = 746,370 N-m/s = 746,37 N-m/s dibulatkan 1 HP = 746 watt.
Besaran 1 HP yang berbeda-beda tersebut tetap dipergunakan tergantung sistimnya.
Bila
memakai Sistim Statis 1 HP = 75 kgf-m/s = 736 watt, dan bila memakai Sistim
Inggeris 1HP = 550 lbf/s = 746 watt .
Dalam
Sistim Internasional (yang dibahas pada Bab khusus), kecendrungan memakai 1 HP
= 746 watt namun istilah Tenaga Kuda (HP) tidak masuk dalam SI sebab HP adalah
satuan teknik/engineering.
Untuk penyederhanaan, dalam bidang teknik sering dipakai nilai 1 HP = 750 watt.
Catatan :Lihat juga Tabel 8.3.6. (Faktor Konversi).
Untuk penyederhanaan, dalam bidang teknik sering dipakai nilai 1 HP = 750 watt.
Catatan :Lihat juga Tabel 8.3.6. (Faktor Konversi).
5.3.
Satuan Tenaga atau Energy (FL atau ML2t-2).
Tenaga
adalah hasil perkalian daya dengan waktu-pakai daya tersebut. Apabila misalnya
suatu daya sebesar 1 watt dipakai selama 1 jam maka tenaga atau energy yang
terpakai adalah 1 watt x 1 jam = 1 wattjam.disingkat 1 Wh. Apabila daya sebesar
1 kilowatt (= 1.000 watt) dipakai selama 1 jam maka tenaga/energy terpakai
adalah 1 kilowattjam disingkat 1 kWh.
Maka
1 kWh disebut satuan tenaga/energy
Lambang
dimensi tenaga/energy didapat dari hasil kali lambang dimensi daya dikalikan
lambang dimensi waktu. Jadi untuk Sistim Statis lambang dimensi tenaga/energy
adalah FL, dan untuk Sistim Dinamis lambang dimensi tenaga/energy adalah
ML2T-2.
Itu berarti lambang dimensi satuan tenaga/energy adalah sama dengan lambang dimensi satuan usaha, jadi: Masing masing satuan usaha adalah sejenis dengan satuan tenaga/energy dan karenanya dapat saling dikonversikan. Contoh :
Itu berarti lambang dimensi satuan tenaga/energy adalah sama dengan lambang dimensi satuan usaha, jadi: Masing masing satuan usaha adalah sejenis dengan satuan tenaga/energy dan karenanya dapat saling dikonversikan. Contoh :
1
kWh = 1.000 Joule x 1 jam/detik = 3.600.000 Joule = 3.6 x 106 N-m.
Tenaga/energy
yang dibicarakan diatas dihitung dari waktu pakai dari suatu daya, dan
karenanya disebut sebagai tenaga/energy mekanis. Untuk penyederhanaan, dari
beberapa jenis energy, satuan-satuan yang akan dibahas disamping satuan energy
mekanis adalah satuan energy panas dan satuan energy listrik.
Kita akan membicarakan lagi dasar-dasar satuan enrgy panas dan listrik ini dalam pasal tersendiri dibawah ini.
Kita akan membicarakan lagi dasar-dasar satuan enrgy panas dan listrik ini dalam pasal tersendiri dibawah ini.
5.3.1.
Pengertian Panas
Ada
dua kategori dalam membicarakan panas :
Hal
yang berhubungan dengan kwalitas panas disebut temperatur, dan yang berhubungan
dengan kwantitas panas disebut banyaknya panas atau energy panas.
Temperatur – Pada awalnya ada tiga macam skala untuk mengukur temperatur, yaitu skala Celsius, skala Fahrenheit dan Reamur. Skala Reamur sangat jarang digunakan dan karena itu tidak dibahas dalam tulisan ini.
Temperatur – Pada awalnya ada tiga macam skala untuk mengukur temperatur, yaitu skala Celsius, skala Fahrenheit dan Reamur. Skala Reamur sangat jarang digunakan dan karena itu tidak dibahas dalam tulisan ini.
Seorang
bernama Celsius mengukur temperatur air yang hampir membeku dan memberi angka 0
pada thermometer. Kemudian diukur temperatur air yang sedang mendidih pada
tekanan atmosfer, maka petunjuk pada thermometer diberi angka 100. Jarak antara
titik 0 dan 100 dibagi rata dan diberi nilai 0, 1, 2, 3, dan seterusnya sampai
100. Skala dibagi rata karena thermometer yang dipakai adalah jenis air raksa,
dimana pemuaiannya hampir sama pada setiap temperatur yang diukur.
Seorang
bernama Fahrenheit melaukan hal yang sama, namun pada air yang sedang membeku
diberinya nilai 32 dan pada air mendidih diberi nilai 212. Jarak antara 32 dan
212 dibagi rata dalam 180 bagian, dan diberi angka sesuai posisinya. Dengan
skala yang sama, dibuat garis bagi kebawah sampai didapat nilai 0.
Dari
penjelasan diatas diartikan 0oC sama dengan 32oF, dan skala 1 oF sama dengan
180/100 skala 1 oC atau skala 1 oF = 1,8 oC.
Bila
temperatur diberi lambang t maka dapat dirumuskan hubungan:
toF
= (toCx1,8)+32 atau toC = (toF-32)/1,8
Seorang
bernama Kelvin mengamati, terjadinya perubahan fasa dari gas menjadi cair
adalah karena merapatnya molekul-molekul atau berkurangnya jarak getaran
molekul suatu zat akibat turunnya temperatur. Begitu pula perubahan fasa dari
cair menjadi padat adalah akibat berhentinya gerakan molekul sehingga makin
rapat dan hanya bisa bergetar. Apabila temperatur diturunkan lagi getaran
molekul makin lambat dan akhirnya berhenti sama sekali ketika temperature
mencapai batas terendah. Kelvin menemukan bahwa semua zat di alam ini akan
membeku dan semua molekulnya akan berhenti bergetar pada temperatur -273,15 oC.
Temperatur tersebut dinamakannya 0 derajad mutlak atau 0 K. Dapat dipahami
bahwa temperature Kelvin berhubungan dengan termodinamika, sehingga temperatur
Kelvin disebut sebagai temperatur termodinamika. Skala yang dipakai Kelvin sama
dengan skala yang dipakai Celsius, sehingga 0oC = 273,15 K dan 100oC = 373,15
K. Dengan demikian hubungan temperetur Kelvin dengan Celsius dapat ditulis:
tK
= toC + 273,15 atau toC = tK – 273,15.
Hubungan
temperature Kelvin dengan Fahrenheit terlihat dalam 373,15 K = 212oF , 273,15 K
= 32 oF dan skala 1 K = 1 oF/1,8 sehingga dihitung:
tK
= (toF + 459,67)/1.8
Seorang
bernama Rankine membuat skala berdasarkan skala Fahrenheit, namun temperatur 0
oR dibuat sama dengan 0 K. Dengan demikian tititk didih air adalah 1,8 x 373,15
oR = 671,67 oR dan titik beku air 1,8 x 273,15 oR = 491,67 oR. Maka didapat
hubungan temperatur Kelvin dan Rankine :
tK
= toR/1,8
Lambang
dimensi temperatur ditetapkan t dalam oC atau oF dan T dalam K.
Tenaga Panas - Telah dibuktikan bahwa salah satu jenis tenaga/energy adalah panas. Oleh karena itu ditetapkan suatu satuan untuk tenaga/energy panas, satuan mana dapat dikonversikan kedalam satuan tenaga mekanis.
Tenaga Panas - Telah dibuktikan bahwa salah satu jenis tenaga/energy adalah panas. Oleh karena itu ditetapkan suatu satuan untuk tenaga/energy panas, satuan mana dapat dikonversikan kedalam satuan tenaga mekanis.
Dalam
Sistim Metrik, satuan banyak panasnya disebut 1 kalori disingkat kal atau cal.
Satu kalori adalah banyak panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 grammassa air sebesar 1 oC (Celsius) dari temperatur 14,5 oC ke 15,5 oC pada tekanan atmosfir.
Satu kalori adalah banyak panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 grammassa air sebesar 1 oC (Celsius) dari temperatur 14,5 oC ke 15,5 oC pada tekanan atmosfir.
Dari
berbagai percobaan didapatkan bahwa ternyata banyak panas yang diperlukan untuk
menaikkan temperature air sebesar 1 oC relatif hampir sama disetiap temperatur,
sehingga kata-kata “14,5 oC ke 15,5 oC” tidaklah terlalu berarti secara teknis.
Dalam Sistim Inggeris, satuan banyak panasnya disebut 1 British Thermal Unit (1 BTU).
Satu Btu adalah banyak panas yang diperlukan untuk menaikkan temperature 1 lbmassa air sebesar 1o F{Fahrenheit) dari temperatur 63o F ke 64o F pada tekanan atmosfir. Sesuai penjelasan diatas, secara teknis, batasan antara 63o F dan 64o F tidaklah terlalu berarti.
Dalam Sistim Inggeris, satuan banyak panasnya disebut 1 British Thermal Unit (1 BTU).
Satu Btu adalah banyak panas yang diperlukan untuk menaikkan temperature 1 lbmassa air sebesar 1o F{Fahrenheit) dari temperatur 63o F ke 64o F pada tekanan atmosfir. Sesuai penjelasan diatas, secara teknis, batasan antara 63o F dan 64o F tidaklah terlalu berarti.
Dari percobaan-percobaan didapatkan konversi antar sesama tenaga panas dan antara tenaga panas dengan tenaga mekanis sebagai berikut (angka-angka dibulatkan):
1 kalori (kal) = 4,2 Joule = 4,2 N-m = 4,2 kgmassa-m/s2.
1
kilo kalori (kkal) = 1.000 kal = 4200 Joule.
1
Btu = 252 kal = 778 lbf-ft .Tenaga listrik1 kWh setara dengan tenaga panas 3,6
x 106 Joule = 857,1428 kkal = 3.401,3 BTU. Walaupun setara, SI menetapkan bahwa
ukuran tenaga selain tenaga listrik tidak dibolehkan memakai satuan kWh. Satuan
SI untuk tenaga/energy hanya Joule, kecuali untuk energy listrik boleh dalam
kWh (Lihat Bab VIII).
5.3.2. Satuan Tenaga Panas dan Thermodinamika
5.3.2. Satuan Tenaga Panas dan Thermodinamika
Pengetahuan
tentang energy panas/thermodinamika diperlukan tidak hanya dalam bidang teknik
mekanika,kimia,fisika dan teknik lainnya namun juga dalam bidang perdagangan.
MMBTU, MBtu dan MJ/GJ – Untuk menentukan nilai jual bahan penghasil energy panas seperti bahan bakar minyak, gas dan batubara misalnya, harga sering dinyatakan dalam satuan US $ per MMBTU (Million British Thermal Unit). Cara penulisan MM ini sesungguhnya tidak tepat karena M diartikan ribu, dan MM diartikan juta, jadi singkatan tak sesuai dengan kepanjangannya. Karena itu Standar Internasional (SI) , menghapuskan cara penulisan seperti ini dan harus disesuaikan dengan “SI Prefixes” seperti dinyatakan dalam Tabel 8.1.3 namun sampai saat ini cara penulisan dalam perdagangan masih dipakai. Berdasarkan SI Prefixes, seharusnya M diartikan mega yang berarti juta, sehingga penulisan MMBTU seharusnya MBtu. Oleh karena satuan energy dalam SI adalah joule dengan singkatan J, maka seharusnya MBtu dikonversi kedalam MJ (mega joule) atau GJ (giga joule) dimana 1 MBtu = 1055,056 MJ = 1,055056 GJ.
MMBTU, MBtu dan MJ/GJ – Untuk menentukan nilai jual bahan penghasil energy panas seperti bahan bakar minyak, gas dan batubara misalnya, harga sering dinyatakan dalam satuan US $ per MMBTU (Million British Thermal Unit). Cara penulisan MM ini sesungguhnya tidak tepat karena M diartikan ribu, dan MM diartikan juta, jadi singkatan tak sesuai dengan kepanjangannya. Karena itu Standar Internasional (SI) , menghapuskan cara penulisan seperti ini dan harus disesuaikan dengan “SI Prefixes” seperti dinyatakan dalam Tabel 8.1.3 namun sampai saat ini cara penulisan dalam perdagangan masih dipakai. Berdasarkan SI Prefixes, seharusnya M diartikan mega yang berarti juta, sehingga penulisan MMBTU seharusnya MBtu. Oleh karena satuan energy dalam SI adalah joule dengan singkatan J, maka seharusnya MBtu dikonversi kedalam MJ (mega joule) atau GJ (giga joule) dimana 1 MBtu = 1055,056 MJ = 1,055056 GJ.
Penentuan
harga jual seperti itu didasarkan bahwa panas pembakaran (calorific value) dari
bebagai jenis minyak, berbagai jenis gas maupun batubara karena masing-masing
jenis tidak menghasilkan jumlah panas yang sama per satuan volume atau
persatuan berat bahan yang dibakar.
Secara
ringkas, berikut ini diberikan definisi-definisi dan beberapa pengertian:
Sifat/Property – Sifat atau property suatu zat
adalah karakter yang dapat diamati dari suatu zat atau suatu system. Sejumlah
jenis sifat yang “independent” menentukan keadaan atau state dari zat tersebut
(padat, cair atau gas). Sifat thermodinamika yang umum adalah temperatur ( T ),
tekanan ( P ), dan specific volume ( ) atau massa jenis ( ). Sebagai tambahan
sifat termodinamika adalah internal energy ( u ), enthalpy ( h ), dan entropy (
s ). Sifat yang dimaksud disini adalah sifat inidividu zat, baik dalam proses
fisika maupun bukan , namun tidak termasuk sifat yang berhubungan dengan proses
kimia seperti pembakaran dan reaksi kimia lain.
Temperatur
– Satuan
temperatur sudah dijelaskan pada Pasal 5.3.1 diatas.
Tekanan
– Telah
dijelaskan pada Pasal 4.4 satuan tekanan pada Sistim FLT adalah kgf/m2 dan pada
Sistim MLT adalah N/m2 (= pascal). Pada Sistim Inggeris – FLT, satuan
tekanannya adalah lbf/ft2 dan pada Sistim Inggeris – MLT adalah poundal/ft2.
Panas - Panas adalah bentuk tenaga yang dapat dialirkan/dipindahkan dari suatu benda ke benda lainnya akibat perbedaan temperatur. Penambahan panas pada suatu bahan dapat menaikkan temperaturnya atau mengubah fasanya, misalnya mengubah air (fasa cair) menjadi uap (fasa gas).
Panas - Panas adalah bentuk tenaga yang dapat dialirkan/dipindahkan dari suatu benda ke benda lainnya akibat perbedaan temperatur. Penambahan panas pada suatu bahan dapat menaikkan temperaturnya atau mengubah fasanya, misalnya mengubah air (fasa cair) menjadi uap (fasa gas).
Sebagai
contoh proses penambahan panas, kita amati air dalam suatu wadah tertutup.
Apabila air dipanaskan, panas yang diberikan akan menaikkan temperatur air,
sampai pada temperatur dimana sebagian air mulai menguap (berubah menjadi fasa
gas). Pada keadaan tersebut, yaitu pada saat adanya percampuran fasa cair (air)
dengan fasa gas (uap), penambahan panas tidak akan menaikkan temperatur sampai
seluruh air berubah menjadi uap. Jika seluruh air telah menjadi uap (fasa gas)
dan pemanasan dilanjutkan maka barulah temperatur uap akan naik, dan uap
tersebut disebut “superheated steam”. Keadaan dimana fasa cair berubah menjadi
uap, disebut temperatur uap kenyang atau “saturated”. Temperatur uap kenyang
ditentukan oleh tekanan pada permukaan air dalam wadah. Makin tinggi tekanan,
makin tinggi temperatur uap kenyangnya.
Panas
jenis / specific heat
– Panas jenis suatu zat adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan
temperatur satu satuan massa zat tersebut sebesar satu derajat. Dalam satuan
MLT-cgs, massa adalah dalam gram-massa, temperatur dalam oC dan satuan panas
adalah kalori, maka panas jenis air adalah 1 kal/g.oC. Begitu pula dalam satuan
MLT- Inggeris, massa adalah dalam lb-massa, temperatur dalam oF dan satuan
panas adalah Btu, maka panas jenis air adalah 1 Btu/lb.oF. Perlu diingat, nilai
panas jenis suatu zat bervariasi, tergantung temperatur dan tekanan.
Specific
volume –
Specific volume ( ) dari suatu zat adalah volume yang dimiliki oleh satu satuan
massa dari zat tersebut. Satuannya m3/kg atau dalam satuan Inggeris cu-ft/lb.
Internal energy – Internal energy ( u ) dari suatu zat adalah energy yang tersimpan dalam suatu zat yang disebabkan interaksi dari molekul-molekulnya. Satuan internal energy adalah satuan energy (panas) per satuan massa misalnya kal/g, atau k.kal/kg atau dalam satuan Inggeris Btu/lb.
Internal energy – Internal energy ( u ) dari suatu zat adalah energy yang tersimpan dalam suatu zat yang disebabkan interaksi dari molekul-molekulnya. Satuan internal energy adalah satuan energy (panas) per satuan massa misalnya kal/g, atau k.kal/kg atau dalam satuan Inggeris Btu/lb.
Enthalpy
– Enthalpy ( h )
adalah salah satu karakter suatu zat yang didefinisikan dengan formula h = u +
P. . Mari kita telaah satuan P. dalam sistim FLT yaitu (kgf/m2) x (m3/kg)
menjadi kgf.m/kg ternyata satuan energy per satuan massa. Bila dalam Sistim
MLT, satuan P. adalah (N/m2) x (m3/kg) menjadi N.m/kg atau J/kg yang juga
satuan energy per satuan massa. Jadi satuan enthalpy sama dengan satuan
internal energy yaitu satuan energy per satuan massa. Yang perlu diperhatikan
adalah faktor pengali atau pembagi sewaktu mengkorversikan satuan energy
mekanis menjadi satuan energy panas.
Entrophy – Entropy (s) adalah ukuran energy yang ditentukan oleh ketidak beraturannya suatu zat, jadi sifat ini dapat dikatakan misterius. Dapat juga diartikan sebagai yang terbuang dalam suatu proses thermodinamika. Misalnya sewaktu expansi uap dalam suatu turbin, bila entropy tetap, tidak ada energy yang terbuang. Bila ada gesekan misalnya maka entropy membesar/naik, maka ada energy yang terbuang dan tidak dapat diubah menjadi kerja/usaha. Suatu ekspansi zat/gas/uap yang paling efisien terdapat pada proses “constant entropy”. Proses tersebut dinamakan proses “isentropic”.
Satuan entropy sama dengan satuan enthalpy dan satuan internal energy.
Karakteristik energy kimia – Karakteristik energy kimia suatu zat yang yang umum adalah energy panas pembakaran (oksidasi), panas hasil reaksi ikatan kimia dua atau lebih zat (yang bukan dengan oksigen), dan panas hasil reaksi penguraian kimia suatu zat. Ini meliputi calorific value, reaksi exotherm dan reaksi endotherm. Karakteristik energy kimia yang dibicarakan disini tidak termasuk energy nuclear.
Entrophy – Entropy (s) adalah ukuran energy yang ditentukan oleh ketidak beraturannya suatu zat, jadi sifat ini dapat dikatakan misterius. Dapat juga diartikan sebagai yang terbuang dalam suatu proses thermodinamika. Misalnya sewaktu expansi uap dalam suatu turbin, bila entropy tetap, tidak ada energy yang terbuang. Bila ada gesekan misalnya maka entropy membesar/naik, maka ada energy yang terbuang dan tidak dapat diubah menjadi kerja/usaha. Suatu ekspansi zat/gas/uap yang paling efisien terdapat pada proses “constant entropy”. Proses tersebut dinamakan proses “isentropic”.
Satuan entropy sama dengan satuan enthalpy dan satuan internal energy.
Karakteristik energy kimia – Karakteristik energy kimia suatu zat yang yang umum adalah energy panas pembakaran (oksidasi), panas hasil reaksi ikatan kimia dua atau lebih zat (yang bukan dengan oksigen), dan panas hasil reaksi penguraian kimia suatu zat. Ini meliputi calorific value, reaksi exotherm dan reaksi endotherm. Karakteristik energy kimia yang dibicarakan disini tidak termasuk energy nuclear.
Calorific
value –
didefinisikan sebagai nilai banyaknya panas yang dihasilkan pada pembakaran
satu satuan massa bahan bakar padat atau cair.Untuk bahan bakar gas, nilai
ditentukan dari hasil pembakaran satu satuan volume pada tekanan
standard/atmospheric.
Bahan bakar padat yang umum adalah batubara dengan berbagai jenis kelembaban, tingkat volatilitas dan nilai abu (ash) teertentu, memiliki calorific value antara 6 800 – 14 300 Btu/ lb. Dengan uraian pada Pasal 5.3.1, nilai tersebut bisa dikonversikan kedalam k.kal / kg dan satuan lainnya. Makin rendah kelembaban dan volatilitas batubara, makin tinggi calorific value-nya.
Bahan bakar padat yang umum adalah batubara dengan berbagai jenis kelembaban, tingkat volatilitas dan nilai abu (ash) teertentu, memiliki calorific value antara 6 800 – 14 300 Btu/ lb. Dengan uraian pada Pasal 5.3.1, nilai tersebut bisa dikonversikan kedalam k.kal / kg dan satuan lainnya. Makin rendah kelembaban dan volatilitas batubara, makin tinggi calorific value-nya.
Bahan bakar cair yang umum adalah bahan bakar minyak (fosil) yang diolah dari crude oil menjadi diesel fuel (solar), gasoline (bensin), kerosene (minyak tanah), burning fuel (minyak bakar), residue dan sebagainya. Calorific value dari bahan bakar minyak fosil berkisar antara 15 000 – 20 000 Btu/lb.
Bahan bakar gas yang umum adalah gas alam (natural gas). Gas alam pada umumnya terdiri dari bagian terbesar methane (CH4), sebagian kecil hydrocarbon lain khususnya ethane (C2H6). Juga terdapat sedikit carbon dioksida (CO2) dan nitrogen (N2) dan kadang- kadang juga mengandung hydrogen sulfide (H2S). Apabila natural gas dihasilkan dari ladang minyak, biasanya gas akan tercampur dengan hydrocarbon yang berat (rantai carbon lebih panjang) dan biasanya perlu pemisahan dengan proses khusus.
Gas alam dipasarkan bisa dalam bentuk gas (dialirkan melalui pipa ke pemakai) dan bisa juga dalam bentuk cair dengan dmampatkan/bertekanan tinggi disebut liquefied petroleum gas (LPG). Untuk mempermudah transportasi, gas alam yang tanpa proses dikompresi menjadi liquefied natural gas (LNG). Di Indonesia LPG dipakai untuk konsumen dalam negeri sedang LNG diexport ke pembeli di luar negeri.
Calorific value dari gas alam berkisar antara 950 – 1300 Btu/cu.ft pada tekanan standard.
Reaksi exotherm – Reaksi exotherm adalah reaksi kimia penggabungan atau pemisahan antara dua atau lebih unsur atau molekul yang mengeluarkan/menghasilkan panas. Sebagai catatan, oksidasi atau pembakaran adalah termasuk reaksi penggabungan exotherm.
Reaksi
endotherm –
Reaksi endotherm adalah reaksi kimia penggabungan atau pemisahan dua atau lebih
unsur atau molekul yang memerlukan tambahan panas atau energy yang dibutuhkan
untuk berlangsungnya proses reaksi.
Hukum
Pertama thermodinamika
– Hukum pertama thermodinamika menyatakan bahwa energy tidak bisa diciptakan
dan tidak bisa dihilangkan, namun energy hanya dapat berubah bentuk. Untuk
suatu sistim yang berada dalam keadaan steady dapat dikatakan bahwa jumlah
energy yang masuk sama dengan jumlah energy yang keluar dari sistim. Bila
diaplikasikan pada boiler, turbin, dan peralatan lain dengan cara mengubah
panas menjadi kerja atau sebaliknya mengubah kerja menjadi panas, hukum ini
dituliskan dengan bentuk formula :
Q + h1 = W + h2
dimana Q = (energy) panas yang masuk kedalam sistimW = (energy) kerja yang keluar dari sistim
h1 = enthalpy dari fluida yang masuk kedalam sistim
h2 = enthalpy dari fluida yang keluar dari sistim
Terlihat
bahwa Q, W dan h dapat dijumlah atau diperkurangkan, artinya satuan-satuannya
adalah sama yaitu Btu atau kalori, karena energy panas dapat dikonversikan
menjadi energy kerja (mekanis) seperti telah diuraikan sebelumnya.
Boiler – Pada boiler tidak ada kerja (mekanis) yang dihasilkan, maka aliran panas yang masuk sistim semuanya akan berubah menjadi kenaikan enthalpy.
Boiler – Pada boiler tidak ada kerja (mekanis) yang dihasilkan, maka aliran panas yang masuk sistim semuanya akan berubah menjadi kenaikan enthalpy.
Maka
pada boiler, tidak ada W, maka panas yang diberikan oleh bahan bakar diubah
menjadi kenaikan enthalpy air yang masuk (h1) menjadi enthalpy uap yang
dikeluarkan boiler (h2). Dan formula hukum pertama menjadi Q = h2 – h1.
Turbin
Uap – Turbin uap
justru mengubah panas dari fluida yang masuk menjadi kerja mekanis W, namun uap
yang keluar dari turbin setelah ber-ekspansi tetap masih memiliki enthalpy
(h2). Dalam hal ini terjadi penurunan enthalpy uap yang masuk (h1) menjadi
enthalpy uap yang keluar (h2) dan menghasilkan kerja (mekanis) W, dan karena
panas yang hilang kecil dan dapat diabaikan, dianggap tidak ada penambahan atau
pengurangan panas Q. Formula hukum pertama menjadi W = h1 – h2.
Pada turbin uap pembangkit listrik, turbin memutar generator, sehingga W diubah menjadi energy listrik, seperti terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Walaupun tidak termasuk thermodinamika, berikut diberikan sedikit penjelasan tentang turbin air, untuk perbandingan dengan turbin uap.
Pada turbin uap pembangkit listrik, turbin memutar generator, sehingga W diubah menjadi energy listrik, seperti terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Walaupun tidak termasuk thermodinamika, berikut diberikan sedikit penjelasan tentang turbin air, untuk perbandingan dengan turbin uap.
Turbin
Air – Air yang
masuk kedalam turbin air memiliki kecepatan tinggi setelah energy potensial air
(pada tempat yang tinggi) diubah menjadi energy kinetis dalam pipa pesat yang
menuju turbin. Disini faktor energy panas tidak berpengaruh, jadi hanya berlaku
hukum kekekalan energy. Pada turbin air pembangkit listrik, turbin memutar
generator, sehingga mengubah energy kinetis (mekanis) menjadi energy listrik, seperti
terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Hukum
Kedua Thermodinamika
– Walaupun ada kesetaraan energy panas dengan kerja (energy mekanis) tidak
berarti kita dapat mengubah bentuk-bentuk energy sebebasnya. Hukum kedua
thermodinamika dinyatakan dalam berbagai bentuk formula dan pernyataan, yang
secara sepintas tidak terlihat hubungan masing-masing pernyataan tersebut.
Dalam pembicaraan ini yang akan dibahas adalah salah satu bentuk pernyataan
hukum kedua yang menyatakan: “Semua energy kerja dapat diubah menjadi panas,
namun tidak semua energy panas dapat diubah menjadi energy kerja”.
Perbandingan antara jumlah energy kerja yang dapat dihasilkan dari total energy panas yang terlibat dinyatakan sebagai efisiensi konversi yang diberi notasi e.
Maksimum besarnya e dihitung pada keadaan yang disebut ideal: Misalkan ada sumber panas dengan temperatur tetap yang tinggi T1, dimana bagian panas yang tak dapat diubah menjadi kerja ditampung pada suatu reservoir misalnya atmosfir atau air dalam jumlah sangat besar sehingga penambahan panas tidak dapat mengubah temperaturnya yang rendah T2, dan media kerja yang cocok misalnya uap atau udara yang menggerakkan piston atau torak dalam silinder yang kedap gas. Dianggap piston bergerak tanpa gesekan dalam silinder yang dibuat, sehingga panas dari sumber temperatur tinggi mengalir ke media kerja (menggerakkan piston) dan membuang sisa panas ke reservoir temperatur rendah T2. Seorang bernama Sadi Carnot menunjukkan keadaan ideal apabila:
Perbandingan antara jumlah energy kerja yang dapat dihasilkan dari total energy panas yang terlibat dinyatakan sebagai efisiensi konversi yang diberi notasi e.
Maksimum besarnya e dihitung pada keadaan yang disebut ideal: Misalkan ada sumber panas dengan temperatur tetap yang tinggi T1, dimana bagian panas yang tak dapat diubah menjadi kerja ditampung pada suatu reservoir misalnya atmosfir atau air dalam jumlah sangat besar sehingga penambahan panas tidak dapat mengubah temperaturnya yang rendah T2, dan media kerja yang cocok misalnya uap atau udara yang menggerakkan piston atau torak dalam silinder yang kedap gas. Dianggap piston bergerak tanpa gesekan dalam silinder yang dibuat, sehingga panas dari sumber temperatur tinggi mengalir ke media kerja (menggerakkan piston) dan membuang sisa panas ke reservoir temperatur rendah T2. Seorang bernama Sadi Carnot menunjukkan keadaan ideal apabila:
1. Panas yang dialirkan dari sumber panas
ke media kerja (fluida kerja) dipindahkan pada temperatur tertinggi yang mungkin
yaitu temperatur sumber T1.
2. Panas yang tak dapat diubah menjadi
energy kerja ditolak menuju temperatur paling rendah yang mungkin yaitu
temperatur reservoir T2.
3. Expansi dari media (fluida) kerja dari
T1 ke T2, dan juga kompresi dari T2 ke T1 terjadi tanpa gesekan atau
perpindahan panas.
Dari
syarat-syarat ideal diatas didapat maximum efisiensi :
e
= (T1 – T2)/T1 = 1 – T2/T1
dimana
W = kerja yang dihasilkan
Q
= panas yang masuk ke media (fluida) kerja.
Formula
diatas juga merupakan pernyataan dari hukum kedua. Jelas terlihat bahwa tak
mungkin W = Q , karena e tidak mungkin = 1.
Semoga bermanfaat,
Semoga bermanfaat,
Terima
thankk for share
ReplyDeleteu are welcome
DeleteThank sir
ReplyDelete